Terus terang hiburan di televisi Indonesia sudah
sampai taraf memuakkan. Sejumlah stasiun televisi kompak mengeksploitasi acara
joget-joget, MC keroyokan, hipnotis, dan berbagai spesies alay. Ya, alay saudara-saudara!! Astagfirullah, kenapa Indonesia melahirkan
makhluk seperti mereka? .... Pun demikian dengan tayangan komedi yang makin
kasar. Lihat saja, penceritaannya demikian dangkal karena mungkin tanpa
perenungan materi saat harus dikejar tayang tiap hari. Bayangkan saja, komedian
seperti Deny Cagur, Wendy Cagur, Sule, atau Olga muncul saban hari. Live!! Semua mengandalkan spontanitas.
Jadi wajar kalau cepat menjemukan dan basi. Akhirnya, komedi menjadi sarat
ejekan untuk mentertawakan kelemahan orang lain. Jika sudah mentok, beragam bentuk stereoform dikeluarkan
tim kreatif untuk dijadikan alat pukul para komedian yang bertindak bak
vandalis. Miris! Kita kembali ke
dagelan primitif zaman dulu. Masa kejayaan Charlie Chaplin atau Three Stooges yang membuang jauh isi
otak para pelakonnya.
Untung saja pencerahan itu datang juga. Sekelompok
komedian stand-up membuat terobosan
yang menyegarkan. Dalam media televisi bolehlah menyebut Panji Pragiwaksono
atau Raditya Dika sebagai pionir. Namun salah satu yang fenomenal adalah Cak
lontong. Pria tinggi besar ini membuat pakem lawakan cerdas yang bersih dari
cela-mencela. Bergaya seperti motivator, Cak Lontong seringkali bermain-main
logika untuk memancing tawa audiens. Intonasi bicara seperti Tarzan Srimulat
namun, jujur saja, jauh lebih bernas. Tidak salah jika Sholeh Solihun (standup comedian lain) menyebut Cak
Lontong dapat membuat penonton tertawa terpingkal dengan hanya bicara dua kata
saja: salam lemper!!
Cak Lontong sejatinya adalah pemain lama di jagad
komedi Jawa Timur. Arek Suroboyo ini
adalah dedengkot Ludurk Tjap Toegoe Pahlawan, grup komedi yang lumayan tenar di
Surabaya. Bersama rekannya, Marmoci, Cak Lontong sempat mengisi acara komedi di
SCTV di tahun 90-an. Setelah sempat timbul-tenggelam, Cak Lontong melakukan breakthrough saat bergabung di Negeri
Impian arahan Effendi Ghazali di Metro TV. Agak terlambat memang, namun Cak
lontong seperti menemukan jalannya saat standup
comedy naik daun. Sempat menjadi host
acara Intermezzo di MNC TV, namun
kelebihan Cak Lontong tidak benar-benar keluar di acara itu. Format standup memang sepertinya paling pas. Keluwesannya
dalam mengolah logika, silogisme atau apapun itu, memang menjadi pembeda dengan
komedian lain. Topik-topik sederhana mampu diolahnya menjadi kelucuan tingkat
tinggi. Simak salah satu kelucuan Cak Lontong berikut ini:
“Saya ingin berbicara tentang
masalah takut. Apakah takut itu penting? Takut itu menentukan teman Anda siapa.
Anda takut berbuat dosa, Anda adalah teman orang yang beriman. Anda takut
berbohong, Anda adalah teman orang-orang sholeh. Anda takut berbuat baik, Anda
teman setan. Anda takut berbuat amal, Anda teman setan. Anda takut sama
istri?….nah, ini teman saya”.
Lawakan jenius. Set
up yang dibangun sepertinya serius, namun kemudian dibanting dengan punchline tidak terduga, khas Cak
Lontong. Masih banyak contoh bit lainnya
yang dapat ditemui di acara Standup
Comedy Metro, Sentilan Sentilun ataupun ILK (Indonesia Lawak Klub). Rekaman-rekaman
dalam youtube juga semakin naik
jumlah viewers-nya. Bahkan, sosok
pria keturunan Maospati (Madiun) ini sudah menjadi ikon ILK Trans 7 yang sedang populer. Acara itu tidak akan sama tanpa kehadiran
Cak Lontong yang sok akademis namun menjengkelkan. Well done Cak! Anda menjadi salah satu penyelamat komedi Indonesia.
Ket: Lis Hartono saat menjadi Lontong (from kaskus.co.id) |
Fakta menarik:
- Cak Lontong yang bernama asli Lis Hartono merupakan alumni SMAN 5 Surabaya dan S2 Teknik Elektro Institut Teknologi Surabaya (ITS). Sayang, belum ada info berapa IP-nya .....
- Salah satu tokoh yang mengagumi lawakan Cak Lontong adalah Menteri BUMN, Dahlan Iskan
Sumber pendukung:
kompasiana.com
ikamanscacommunity.blogspot.com
ediakhiles.blogspot.com
twitter.com
3 komentar:
info menarik, pak. :) Maaf, saya ingin tanya, info bahwa Cak Lontong masih ada keturunan Maospati sumbernya darimana ya? Penasaran, karena saya tinggal di maospati.. :) dan untuk mencari asal usul beliau agak sulit. Terimakasih..
Maospati itu buaknya ikut wilayah magetan ya?,
smp 1 maospati,sman 5 surabaya,its-tehnik elektro masuk 1989.
Posting Komentar